Kandidat Nomor Urut 02 Dan 03 Paparkan Komitmennya Kepada Publik Setelah Debat Ke-2

Papua.utusanindo.Com. Keerom,-Calon Bupati Kabupaten Keerom, Piter Gusbager, S.Hut.MUP, dari nomor urut 02 dan Yusuf Wally, dari nomor urut 03 memberikan keterangan kepada media usai debat publik ke-2 di depan gedung Pramuka, Distrik Arso, Senin ( 23/11/2020 ).

Piter Gusbager S. Hut, MUP, calon Bupati Keerom dari No urut 02 mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam pelaksanaan debat kandidat, sehingga seluruh proses debat berjalan dengan baik.

Di samping itu ia mengatakan, hari ini pasangan No urut 2 “Koalisi Keerom Bersih” telah memberikan yang terbaik untuk masyarakat Keerom, masyarakat Keerom yang haus akan perubahan bisa menyaksikan dari debat-debat yang ada, bisa melihat bagaimana pasangan No urut 02 telah mempersembahkan konsep, ide, gagasan untuk membawa perubahan di tanah Keerom. Ujarnya

“ perubahan itu sesuatu yang pasti, dan rasa dahaga masyarakat dari Distrik Skanto sampai Distrik Towe tentang perubahan, tanggal 9 desember pasti terwujud ”. Kata Piter Gusbager

“ Kita pastikan No urut 02, mengungguli semua lawan-lawannya, tidak hanya debat kali ini tetapi juga didalam perolehan suara, itu doa kita. Semua masyarakat Keerom berdoa menyerahkan kepada Tuhan, Tuhan akan mengangkat pemimpin yang akan memimpin rakyat Keerom untuk 5 tahun kedepan ”. ujarnya

Sementara itu pada kesempatan yang sama, calon Bupati Keerom, Yusuf Wally dari no urut 03 menyampaikan bahwa setiap kandidat mempunyai konsep pendekatan yang berbeda-beda, ia sendiri menggunakan pendekatan partisipatif.

Ia juga mengatakan bahwa harus ada pemberdayaan, sebenarnya aturan sudah ada dalam UU No 25 tahun 2004 hanya pelaksanaanya yang tidak semua dapat memahami. Katanya

“ saya memberikan keadilan lewat tanah dan turun langsung pada mereka dan kita memberikan edukasi, artinya tidak mungkin tidak ada petunjuk, pasti ada peraturan, ada peraturan Bupati, semuanya kita lengkapi dan edukasi mereka supaya memahami apa yang harus mereka lakukan dan tidak boleh keluar dari rambu-rambu yang sudah diatur dalam aturan itu”. Ujarnya

Katanya lagi walaupun masyarakat tidak memahami, tetapi akan di didik, dan diawasi dengan baik, tidak ada hal yang mustahil. Tidak semua orang lahir dengan kebodohan, semua ada upaya dan proses yang baik tentunya akan di pahami oleh mereka, keadilan itu harus berada disitu jangan hanya berpikir di atas saja tetapi dibawah juga ada masalah. Tegasnya

( N )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *