Direncanakan Keerom Jadi Lumbung Jagung Nasional, Dirjen PUPR RI Bertemu Bupati Dan Tinjau Lokasi

Terbaru186 Dilihat

Papua.Utusanindo.Com. KEEROM,- menindaklanjuti pertemuan antara Bupati Keerom dan Presiden RI, Joko Widodo beberapa waktu lalu, kini Dirjen SDA Kementerian PUPR-RI, Jarot Widyoko lakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Keerom dan bertemu langsung Bupati Piter Gusbager, S.hut, MUP. Pertemuan dilaksanakan di Hotel Arso Grande, pada kamis (7/10/2021).

Kedatangan Dirjen PUPR RI ke kabupaten Keerom tidak lain ingin memastikan kesiapan Pemda dan juga meninjau langsung lokasi yang akan disiapkan untuk lumbung jagung nasional.

Dalam pertemuan itu Bupati menjelaskan prospek investasi budidaya jagung sebagai food estate atau lumbung jagung nasional dengan kondisi geografis dan potensi alam, serta potensi SDM Petani yang sangat mendukung untuk dijadikan indikator layaknya kabupaten Keerom menjadi lumbung Jagung Nasional kedepannya.

Setelah pertemuan tersebut, rombongan kemudian meninjau lokasi diantaranya Eks kebun sawit Workwana (Arso), Kali Tami dan lahan sawit tidak produktif di Kampung Yamara, juga melihat APL hutan lindung sekitar Kampung Suskun.

Dirjen SDA, Jarot Widyoko, mengatakan kedatangannya ke Keerom untuk menindaklanjuti perintah untuk berkoordinasi dengan Bupati Keerom untuk langkah-langkah pengembangan Keerom khususnya dataran Arso dan Senggi untuk menjadi lumbung jagung nasional.

“Kedatangan kami untuk berkoordinasi dengan Bupati Keerom, untuk melihat dan mendiskusikan langkah-langkah untuk mengembangkan daerah arso dan senggi untuk tanaman jagung, kita perlu menyiapkan dan mengumpulkan data-data sekunder dan di tahun 2022 kita akan masukkan kedalam SID,’’ujarnya.

Dijelaskannya, bahwa SID atau survey, insvetigasi dan design, sangat penting untuk memetakan suatu lokasi apakah layak meenjadi Kawasan atau lahan tanaman, jagung misalnya. Karena dengan SID akan tergambar jelas dimana lokasi yang cocok jadi lahan, dimana lokasi sarpras dan lainnya.

‘’Dari paparan tadi tergambar bahwa untuk tahap I ini ada lahan yang bisa kita tindaklanjuti yaitu APL dan bekas plasma sawit di sekitar Arso, Mannem dan Arso Timur. Untuk tindaklanjutnya tentunya kita perlu kumpulkan data sekunder antara oktober – desember ini untuk bisa dialokasikan SID 10.000 hektare, tentunya ini nanti kita laporkan ke Menteri untuk arahan selanjutnya,’’paparnya.

Sementara itu Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, mengemukakan bahwa seminggu lalu ia telah bertemu Presiden dan kali ini, tim teknis dari pusat telah datang untuk tindaklanjut.

‘’Dari sini, kita bisa saksikan bahwa bapak presiden adalah orang yang komitmen, khususnya dalam hal ini soal ketahanan pangan. Bukan hanya padi, saat ini jagung juga menjadi kebutuhan pasar. Kedatangan tim teknis ini tentunya perlu kita syukuri, ia datang untuk melihat keseriusan kita dan kesiapan lahan kita untuk menjadi lumbung jagung nasional,’’ujarnya.

Menurutnya, Keerom layak menjadi lumbung jagung nasional karena banyak potensi. Diantaranya masih banyak lahan tidur, sesuai kajian dari UGM dan RTRW Kab Keerom.

” jadi jagung itu layak di tanam didataran Arso dan Senggi, kita akan liat nanti dari SID, tapi kita prioritaskan di dataran Arso, Mannem, Arso Timur karena ada sumber daya manusia, kita punya petani, 60% penduduk keerom itu petani”, ujarnya.

” yang kita butuhkan adalah investasi, dan investasi jagung saat ini saya kira sesuai untuk Papua, karena ini komoditas yang tidak rumit pengelolaanya, sehingga ini akan buat orang Papua senang. Sekarang tinggal kita semua mendukung investasi ini dengan berpikir positif, berpendapat positif dengan harapan kedepannya keerom akan lebih baik.

Selain Bupati dan Dirjen SDA, turut dalam kunjungan lapangan ini Iriandi (Dir. ATAB), Nimrot R (Kepala BWS Papua), Mambrasar (BWS Merauke), Ruben Ayomi (Ka Satker PJSA), dll.(Nicko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *