Setelah Memalang Jalan, Masyarakat Menyampaikan Aspirasi Di Hadapan Wabup Keerom

Papua.Utusanindo.com. KEEROM,-Tim Pemuda Peduli Rakyat Perbatasan ( TP2RP ) bersama masyarakat Distrik Mannem dan Distrik Arso Timur bertemu Wakil Bupati Keerom dan menyampaikan aspirasi terkait parahnya jembatan Tami dan jalan penghubung Distrik Mannem ( jalan alternative/jalan provinsi ) yang dianggap telah rusak dan tidak dapat dilewati. Penyampaikan aspirasi tersebut dilakukan pada Rabu ( 24//202 ) di halaman toko Sawit Jaya, Distrik Arso, Kabupaten Keerom.

Selain Wakil Bupati Keerom, turut hadir juga dalam aksi tersebut Kepala Distrik Mannem, Adolof Boryam, S.IP, Plt. Kepala Distrik Arso Timur, Elisabet Abar, Dewan Adat Mannem, Jek Mekawa, Perwakilan Dewan Adat Keerom, Kapolres Keerom, AKBP, Emile Reisitei Hartanto, S.I.K beserta jajaran, dan TNI, serta perwakilan pemuda non Papua, Tomas Sipiel.

Wakil Bupati Keerom, Drs. Waghfir Kosasih, SH, MH, M.Si, mengatakan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat berdasarkan fakta, oleh sebabnya ia merespon baik masyarakat yang menyampaikan aspirasi tersebut.

Waghfir Kosasih pun mengatakan, meski perwakilan dari provinsi tidak hadir dan mendengarkan langsung, tapi pemkab Keerom sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah provinsi akan menyikapi aspirasi dan menindaklanjutinya.

Tambahnya lagi, “Untuk luar kabupaten ada jalannya sendiri namun karena jalannya sudah rusak maka mereka praktis untuk menggunakan jalan alternatif yang kebetulan jalan alternatif adalah jalan kabupaten itu sendiri yang termasuk didalamnya adalah jalan kampung dan jalan produksi kepala sawit, sebagai efek dari tidak bisa dilewati mereka ikut merasakan kerusakannya. Dan pada kesempatan inilah mereka menyampaikan aspirasi dari seluruh komponen dan kami selaku pemerintah kabupaten perpanjangan tangan dari pemerintah provinsi sudah mendengarkan dengan baik dan kami meminta agar dapat ditulis secara runut untuk dapat kita kawal bersama-sama ke dinas PU Provinsi, kalau perlu akan disampaikan juga kepada Guburnur Papua “, katanya.

Sementara itu, Kapolres Keerom, AKBP, Emile Reisitei Hartanto, S.I.K. menuturkan penyampaian aspirasi  ini dengan harapan pemerintah dapat memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak karena aset jalan ataupun jembatan ini milik masyarakat Papua secara khusus masyarkat Keerom yang sudah bertahun-tahun menggunakan akses jalan dan jembatan.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat khususnya truk-truk ataupun mobil yang menggunakan tonasi berlebihan agar dapat dikurangi.

Sementara itu, Dewan Adat Mannem, Jek Mekawa, mengatakan bahwa untuk aksi damai yang dihadiri langsung oleh wakil bupati dengan masyarakat agar aspirasi masyarakat ini diantar langsung ke pemda Keerom karena terkait dengan kondisi jalan yang sebenarnya adalah tanggung jawab dari pemerintah provinsi, oleh karena itu sudah seharusnya pemerintah provinsi memperhatikan keadaan jalan yang semakin buruk. Dengan keadaan jalan seperti ini akses masyarakat setempat menjadi terhambat.

Ketua Pemuda dan perwakilan masyarakat dari dua distrik yaitu distrik Web dan distrik Yafi, Boas Sumel, berharap kepada pemerintah provinsi,  Gubernur Papua untuk bisa memperhatikan masyarakat Keerom terutama akses jalan utama trans Papua yang semakin rusak.

Agustinus Number, ketua koordinator pemuda peduli perbatasan menyampaikan bahwa terkait akses jalan utama trans Papua yang semakin rusak untuk segera diperhatikan dan diperbaiki mulai dari daerah Arso Timur sampai jalan trans Papua menuju daerah perbatasan PNG.(N)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *