Papua.Utusanindo.Com. KEEROM,-Puskesmas Arso Kota telah melaksanakan vaksin terhadap 220 orang sejak awal februari tahun 2021 . Sebagian besar yang telah menerima vaksinasi covid19, seperti ASN dan Pegawai Bank serta pegawai layanan publik lainnya.
Dari hasil yang dicapai saat ini, Kepala Puskesmas Arso Kota, Yusnita Pabeno, mengemukakan sampai hari Kamis (26/3/21) kemarin, pihaknya telah melakukan vaksinasi kepada 220 orang yang berada di wilayah kerja Puskesmas Arso Kota.
‘’Saya belum merekap semua, namun dari daftar absen yang ada sampai hari ini (26/3) sudah tercatat sebanyak 220 orang telah divaksin di Puskesmas Arso Kota. Mereka terdiri dari ASN, pegawai bank seperti Bank Mandiri, BPR dan sebagian Bank Papua. Sementara dari dinas pemerintah yang sudah melakukan vaksin adalah para ASN dari Inspektorat, Kesbangpol, Dispenda, Distrik Arso, Perpustakaan dan badan perbatasan,’’ujarnya.
Ia juga mengatakan, ‘’Puskesmas Arso Kota ditargetkan bisa melakukan vaksinasi terhadap 1.500 jiwa. Dan memang kita dikonsentrasikan untuk pegawai bidang layanan publik di wilayah kerja kami. Sementara untuk pihak sekolah seperti tenaga guru dan kependidikan difokus untuk dilakukan vaksinasi di RS Kwaingga, sementara untuk anggota Polri dan TNI dilaksanakan di RS/Klinik Polres Keerom,’’terangnya.
Puskesmas Arso Kota melakukan vaksinasi untuk layanan public dilaksanakan di hari Selasa, Kamis dan Jumat. ‘’Namun untuk minggu ini kami juga melayani di hari Rabu untuk calon haji Kabupaten Keerom. Selanjutnya kita kembali normal,’’katanya.
Selain itu ia menyebut bahwa setiap kali melakukan vaksin dirtargetkan bisa melayani sebanyak 60-70 orang. ‘’Namun hari ini kita bisa memvaksin sebanyak 84 orang karena ada tambahan dari anggota dan pegawai secretariat DPRD Keerom,’’tambahnya.
Tentang kendala, ia menyebut bahwa secara umum tak ada kendala yang berarti, namun ada kendala teknis dalam hal pelayanan terhadap ASN dari OPD-OPD. Karena dari daftar OPD yang diserahkan kepada pihak Puskesmas, sering terjadi tidak semua ASN yang datang untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.
‘’Seringkali ada OPD yang menyerahkan daftarnya sebanyak 20 ASN tapi yang datang hanya 5 atau 10 orang. Kalau soal antuasiasme, masih ada ASN yang ragu untuk mengikuti, bahkan ini disampaikan langsung oleh kadinasnya, saya kira perlu ada regulasi yang agak mengikat agar ASN mau pro aktif divaksin. Karena ada kasus ASN yang tidak mau vaksin tapi juga dia mempengaruhi yang lain agar tidak usah vaksin, ini yang kita sayangkan,’’pungkasnya. (N)