Pada kesempatan itu, Kadis P dan K Stenly Moningka, M.MPd, dalam sambutannya menuturkan bahwa Kurikulum baru atau kurikulum Merdeka Belajar sangat berbeda dengan kurikulum sebelumnya sebab kurikulum merdeka belajar tersebut lebih menonjolkan minat dan bakat peserta didik.
” ada kebebasan untuk belajar berdasarkan minat dan bakat dari anak tersebut”, katanya.
Selain itu ia juga menuturkan bahwa kesiapan Dinas P dan K Kabupaten Keerom terhadap kurikulum Merdeka Belajar sudah dilakukan mulai dari sosialisasi ke sekolah SD, SMP dan juga kurikulum merdeka belajar ini sudah diterima oleh setiap gugus untuk disosialisasikan ke setiap guru dalam satuan pendidikan masing-masing.
” Kabupaten Keerom adalah salah satu kabupaten yang merespon cepat terkait kurikulum merdeka belajar tersebut dan sesuai harapan Bapak Bupati di tahun 2022 ini pencapaiannya minimal 90 % pelaksanaan kurikulum merdeka belajar”, ungkapnya.
Tambahnya lagi, bahwa Dinas P dan K juga telah mengutus 2 orang dari Pengawas dan Kepala Sekolah sebagai narasumber Kurikukum Merdeka belajar yang nantinya tugas mereka mensosialisasikan ke setiap guru. Sehingga di tahun 2023 dinas P dan K dan sekolah-sekolah yang ada di kabupaten Keerom sudah benar-benar siap untuk menjalankan kurikulum merdeka belajar.
Sementara itu ketua PSW YPK Kabupaten Keerom, Karel F. Mambay mengatakan bahwa dengan diberlakukannya Kurikulum Merdeka Belajar maka sekolah-sekolah YPK di Keerom sudah memutuskan bahwa sudah harus menggunakan kurikulum Merdeka Belajar untuk itu perangkat guru ini sudah harus siap untuk menjalankan kurikulum baru.
Implementasi kurikulum merdeka belajar bagi kepala sekolah, wakasek dan guru diharapkan bisa ditularkan ke guru di satuan pendidikan masing-masing.
” tujuan kita adalah membekali guru kita supaya bisa melakukan proses belajar mengajar di sekolah dengan kurikulum merdeka belajar”, ungkapnya.(Nic)