Pemasangan Lilin dan Doa Bersama Ditunda, Namun IPAK Keerom Tetap Mengajak Semua Pihak Untuk Maknai Hari HAM Dan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Secara Bijak

Papua.Utusanindo.Com. KEEROM,-Kegiatan pemasangan lilin dan doa bersama dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia dan 16 hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang sudah diagendakan pada tanggal 10/12/2021 terpaksa ditunda ke tahun 2022 mendatang demi situasi kantibmas di wilayah Keerom.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Ikatan Perempuan Asli Keerom ( IPAK ), Ros Rode Muyasin, A.md, Pd, pada Jumat ( 10/12/2021 ), di Distrik Arso, Kabupaten Keerom.

Ros mengatakan bahwa kegiatan peringatan hari HAM Se-Dunia dan peringatan 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan perlu dimaknai secara bersama terutama masyarakat Keerom.

16 hari anti kekerasan terhadap perempuan dihitung mulai dari tanggal 25 november 2021-10 desember 2021 acara puncak peringatan hari HAM seluruh dunia.

Ia menjelaskan bahwa tanggal 25 November memperingati hari anti kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia, sedangkan di tanggal 1 Desember memperingati hari AIDS Se-Dunia, tanggal 3 Desember memperingati hari Disabilitas internasional, dan lainnya. Sehingga ia menjelaskan bahwa rentetan kegiatan mulai dari tanggal 25 november-sampai 10 Desember merupakan hari-hari penting bagi umat manusia diseluruh dunia.

Tambahnya, bagi perempuan asli keerom perlu mendukung dan menyuarakan HAM dan kekerasan itu tidak boleh dilakukan kepada siapa pun, terlebih khusus kepada perempuan yang sering kali mendapat diskriminasi.

Sehingga di hari HAM tanggal 10 desember 2021 ini perempuan keerom tidak membuat kegiatan yang luar biasa melainkan hanya membuat kegiatan kecil untuk menunjukan kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama dengan memasang lilin, doa bersama dan renungan serta nyanyian, itu rencananya.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan yang direncanakan sebenarnya sama sekali tidak ada unsur politik danĀ  hal-hal negatif, namun karena demi situasi kantibmas di kabupaten Keerom maka kegiatan ini ditunda sampai tahun depan.

” namun ketika melihat situasi dan kondisi yang ada akhirnya kami harus membatalkan kegiatan ini demi menjaga situasi kantibmas di seluruh Keerom” katanya.

Selain itu Ros juga berharap agar ditahun yang akan datang semua pihak dilibatkan untuk sama-sama mengerti betapa pentingnya menjaga Hak Asasi Manusia di seluruh dunia.

Disaat yang sama Ros juga menyinggung soal Raker I IPAK Kabupaten Keerom yang akan direncakan dihari mendatang dengan mencoba mengangkat judul :

‘ Peran Perempuan Asli Keerom Dalam Strategi Pembangunan Di Kabupaten Keerom ‘

Kebapa perempuan keerom perlu berperan? Menurutnya agar perempuan keerom bisa menjadi pelaku pembangunan di kabupaten keerom, melaksanakan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Keerom.

” jadi perempuan keerom perlu berperan, dia tidak bisa menjadi orang pasif, atau menjadi penonton tetapi menjadi subjek pelaku untuk mendukung visi dan misi bupati dan wakil bupati yang sekarang” ujarnya.(Nicko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *