Bupati Keerom Hadiri Peresmian Dan Pentahbisan Gereja GKI Galilea Arso X

Papua.Utusanindo.Com.KEEROM,-Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut.MUP hadiri Peresmian Dan Pentabisan Gereja GKI Galilea Arso X, Klasis Keerom. Pada Minggu ( 20/11/22 ), Kampung Yaturaharja, Distrik Arso Barat.

Peresmian dan pentabisan ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Keerom, dan dilanjutkan dengan ibadah bersama jemaat dan tamu undangan yang hadir, yang dipimpin oleh Pdt.Gustaf Melkias Wutoy M.Th ( Waket II BP.AM Sinode GKI Di Tanah Papua ), dan Pdt. Cristian M.N Abba, S.Si.M.Theol ( Ketua Klasis GKI Keerom ), Pdt. Nabot Manufandu S.Th ( Ketua Majelis Gereja GKI Galilea Arso X ).

Turut hadir, Trisiswanda Indra N, S.Pt ( Sekda Kerom ), Kombes.Pol. Alfred Papare, S.IK ( Irwasda Polda Papua ), Christian Aer, SH. S.IK ( Kapolres Keerom ), Yohanes Nahak ( Kepala Kantor Kemenag Keerom ), P.Krispinus Bidi, SVD ( Pastor Dekan Dekenat Keerom ), Perwakilan Anggota DPRD Keerom, Ketua PSW YPPK Keerom, FKUB, Kepala OPD, Kepala Kampung Yaturaharja, Kepala Distrik Arao Barat, TNI/POLRI, Tokoh adat, tokoh agama dan lainnya.

Usai ibadah, dalam sambutannya, Bupati Keerom mengatakan bahwa di hari ini  semua yang hadir merasa suka cita karena peristiwa penting bagi gereja GKI di tanah papua dan khususnya di kabupaten Keerom dengan adanya peresmian dan pentahbisan Gereja GKI Galilea Arso X Klasis Keerom.

Ia menjelaskan bahwa Gereja GKI Galilea Arso X bisa berdiri dan diresmikan karena berkat kerja sama jemaat, dan dukungan dari semua pihak dengan suka rela dan gotong royong.

Tambahnya lagi bahwa gereja GKI Galilea Arso X mulai dierjakan 4 tahun yang lalu semenjak ia masi menjabat sebagai wakil bupati keerom.

” gereja ini dikerjakan empat tahun lalu, saya ingat persis waktu saya jadi Wakil Bupati, kita lakukan cor tiang, pasang atap dan lainnya sampai hari ini gereja di resmikan “, ujarnya.

Sebagai orang nomor satu di Wilayah Keerom, ia menyatakan bahwa  pemerintahan Piter-Wahfir akan terus memberikan dukungan bagi semua agama tanpa terkecuali. Anggaran yang terbatas tidak menjadi alasan untuk  memberikan perhatian bagi umat beragama, karena warga Keerom adalah warga umat beragama.

Selain itu, Untuk melakukan upaya kebangkitan keerom maka membangun keerom harus berbasiskan rumah ibadah. Bahkan dalam segala aspek, pembangunan ekonomi, pendidikan dan pembangunan sosial diarahkan juga melalui pendekatan rumah ibadah.

” Hari ini kita telah melakukan beberapa hal seperti membangun ekonomi umat atau jamaat, pemerintah hadir langsung memberikan dukungan kepada rumah-rumah ibadah agar jemaatnya mandiri”, katanya.

Pesannya juga kepada semua pemuka agama di kabupaten Keerom untuk juga memperhatikan segi sosial dan kemanusiaan, termasuk memperhatikan ekonomi umat dari segi pertanian.

Keerom ini sudah majemuk,  jika kita menggunakan seluruh potensi umat sebagai satu kesatuan, sepikir, seia, sekata, sejalan, dan satu tarikan nafas maka keerom ini cepat sekali bangkit.

 Saat yang sama ia juga mengajak semua pihak untuk bersatu karena agama-agama hari ini hadir di tengah tantangan perubahan, di era digitalisasi dan globalisasi yang terbuka begitu luas hingga pengaruh pasar bebas akan membuka peluang persaingan, kita tidak hanya bersaing antar sesama anak bangsa, tidak bersaing hanya sesama anak keerom tetapi juga bersaing dengan bangsa-bangsa lain untuk itu pendidikan sangatlah penting.

Atas nama pemerintah Daerah Kabupaten Keerom, Bupati Piter Gusbager juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Polda Papua, Polres Keerom , Danrem 1701/jayapura, yang dengan caranya memperhatikan jemaat-jemaat di wilayah Keerom, juga bagi semua tokoh agama dan semua pihak yang bersama pemerintah telah membantu  dan memperhatikan rumah-rumah ibadah di wilayah Keerom.(nic)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *