Papua.Utusanindo.Com. KEEROM,-Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, secara resmi membuka pelatihan kerja dan produktivitas ( APBD Tahun Anggaran 2021) Kejuruan Mengemudi dan Komputer, yang dilaksanakan di Lembaga Latihan Kerja (LLK) Keerom, Sanggaria, Arso Barat, Jumat (13/8/21).
Sebanyak 32 pemuda OAP dan asli Keerom yang terdiri dari 11 Distrik yang mengikuti pelatihan mengemudi dan komputer. Setelah pelatihan ini, akan direncanakan juga pelatihan motor tempel yang akan dilaksanakan di Distrik Senggi.
Pelatihan produktivitas tersebut dilakukan selama 2 Minggu, dengan materi teori dan praktek, setelah lulus diharapkan bisa menguasai materi dan praktek cara mengemudi yg baik dan aman serta paham peraturan lalulintas di jalan raya.
Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, sangat mendukung kegiatan ini dan berharap kegiatan-kegiatan serupa harus digelar secara baik dengan perencanaan yg cukup dan peserta yang lebih banyak.
“Lulusan SMU dan Sarjana setiap tahun bertambah, juga lapangan kerja terbatas, maka skill-skill atau keahlian mereka yang akan menjawab tantangan ini,”katanya.
Bupati juga mengingatkan agar Disnakertrans dan LLK membuat pelatihan yang betul betul berguna dan menjadi kebutuhan masyarakat agar ilmu yang didapat benar-benar yg tepat dan aplikatif baik untuk kebutuhan pasar kerja atau membuka usaha mandiri.
“Misalnya, masyarakat adat sekitar hutan, memiliki skil untuk membuat meubelair, maka kayu yg keluar dari hutan adat sudah memiliki nilai tambah, sehingga ini memiliki dampak positif, hutan bisa terjaga dan masyarakat mendapat nilai tambah dari hutan mereka sendiri,”pungkasnya.
Pembukaan acara ditandai pemukulan tifa dan pengalungan tanda peserta secara simbolis oleh Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP.
Sementara itu Kepala Disnakertrans Keerom, Julito Pereira, S.Sos, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan tenaga kerja adalah salah satu program prioritas dari Disnakertrans Keerom.
‘’Pelatihan ini menjadi prioritas karena pencari kerja di Keerom cukup tinggi, tercatat sebanyak 5.163 pencari kerja. Sementara lapangan kerja tak banyak, solusinya pelatihan harus dilakukan untuk memberikan keterampilan para pencaker ini mandiri, menciptakan lapangan kerja sendiri tidak semata berharap menjadi PNS atau karyawan. Pelatihan ini dilakukan karena dinilai dibutuhkan pencaker, bahkan untuk peserta pelatihan mengemudi sebelumnya, ada yang tercatat telah mendapat pekerjaan menjadi sopir di Freeport,’’ujarnya.(Nicko)