Papua.Utusanindo.Com. Keerom,-Dalam rangka mendekatkan dan mempersatukan umat muslim dengan umat muslim lainnya, serta mendekatkan rakyat dalam hal ini umat muslim dengan pimpinannya di Kabupaten Keerom, maka Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, mengemukakan bahwa momentun Ramadhan Tahun 1442 H/2021 M ini, dirinya dan Wabup, Drs. H. Wahfir Kosasih, SH, MH, MSi, akan melakukan ‘Safari Ramadhan’. Hal ini disampaikan Pada Senin (26/4/21) di Arso Grande Hotel.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Drs. H. Wahfir Kosasih, SH, MH, MSi, Kepala Kantor Kemenag Kab Keerom, Karel Mambay, SE, MPd.K, Ketua Dewan Mutasyar DMI Keerom, H. Syahabuddin, SP, MSi, Ketua MUI Keerom, Kyai Mahfud Mudhor, Ketua DMI Keerom, Arief Nugroho, dan lain-lain.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Keerom mengatakan ‘’Bulan ramadhan adalah momentum yang baik untuk meningkatkan kembali persatuan umat. Seperti kita tahu bahwa Keerom baru saja melewati Pilkada, banyak memori perbedaan pendapat, berbeda pilihan yang membuat masyarakat terkotak-kotak, sehingga dengan Ramadhan ini menjadi momentum yang baik untuk kita menuju persatuan umat sesuai dengan semangat ramadhan yaitu saling memaafkan dan kembali fitrah,’’ujarnya.
Dengan semangat itu pula, menurutnya ia meminta DMI dan MUI serta Kemenag Keerom untuk mengatur jadwal dan program-program yang dibawa dalam kegiatan Safari Ramadhan. Diantaranya memberikan bantuan kepada tempat masjid-masjid. Juga memberikan tali kasih kepada panti asuhan dan pondok pesantren, serta bantuan alat sholat seperti sarung, peci, dll kepada tokoh agama dan lain-lain.
Sesuai dengan visi dan misi Pemkab Keerom yaitu Keerom Bangkit yang Inovatif, Mandiri dan Berkelanjutan, maka menurutnya, pemberdayaan dan peningkatan kualitas SDM khususnya spiritual menjadi perhatian Bupati dan Wakil Bupati Keerom.
‘’Memang saat ini secara keuangan, Keerom masih dalam masa pandemi Covid dan pemulihan ekonomi dampak Covid, sehingga Pemkab belum bisa membantu secara optimal, namun kita berharap bantuan ini menjadi stimulan bagi masjid untuk meningkatkan kemandirian dan bantuan jangan untuk bangunan fisik saja, karena pembangunan juga harus memperhatikan peningkatan SDM, sehingga kita harap dana ini bisa digunakan 50 % untuk kegiatan fisik dan 50 % untuk kegiatan non fisik,’’katanya.(N)