Papua.utusanindo.com. KEEROM,-Kabupaten Keerom kembali dilanda banjir untuk ketiga kalinya sejak awal 2021, debit air yang tinggi kembali mengepung pemukiman warga. Seperti diketahui di Januari dan Februari tahun ini juga, sudah terjadi banjitr di Keerom bahkan sampai Pemkab Keerom menetapkan status tanggap darurat.
Kini hujan kembali mengguyur Keerom selama 3 hari, sejak Jumat, sabtu dan Minggu (2-4/4/21) menyebabkan sungai tami dan kali skanto meluap. Akibatnya beberapa ruas jalan terendam banjir, demikian juga beberapa titik pemukiman warga juga terendam.
Dari pantauan di lapangan, beberapa ruas jalan yang terendam banjir adalah sepanjang jalan transpapua ruas jalan Yowong – Warbo – Tuwi – Swakarsa dan Yuwanain, terendam. Bahkan polisis sempat memindahkan jalur transpapua melalui jalur dalam lokasi dari Warbo hingga Arso II, Yuwanain.
Tingginya genangan air dan derasnya arus banjir yang melintas di jalan raya, bahkan sempat membuat dua unit truk terperosok ke pinggir jalan. Sementara belasan motor lainnya juga mogok karena berusaha menerjang banjir.
Sementara beberapa lokasi yang terdampak, baik beberapa unit rumah maupun beberapa hectare lahan warga diantaranya ada di Kampung Warbo, Dusun Tuwi, Kampung Asyaman khususnya lokai perumahan Megapermai, juga kantor samsat dan perumahan lain di Swakarsa.
Atas kondisi ini, para relawan kembali turun ke lapangan bersama-sama jajaran Polres Keerom dan Satgas Pamtas dan Koramil Arso, mereka membantu dalam mengamankan situasi serta membantu agar lalu lintas kembali lancar.
Namun hingga sore hari tadi (5/4/21) air pun berangsur mulai turun permukaan ketinggiannya. Kendaraan dan motor pun sudah mulai lancar dan bisa melewati lokasi banjir, meskipun tetap diatur secara buka tutup untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan karena banjir.
Atas banjir yang terjadi ini, Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, telah memerintahkan BPBD Keerom untuk melakukan pendataan terhadap lokasi terdampak banjir III di Keerom. Selain itu, Bupati juga telah menggelar pertemuan dengan BPBD Provinsi Papua untuk mengantisiapsi apabila terjadi hal-hal yang kemungkinan bisa terjadi menyusul banjir tersebut.
Pada Senin (5/4/21) siang, Bupati Keerom juga bertemu dengan Kepala Satpol PP dan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua, Willem R Manderi, serta turut mendampingi Kepala BPBD Keerom, Farel Simamora.
Pada kessempatan tersebut, Willem juga menyerahkan bantuan antara lain 2 karung selimut, 2 karton minyak kayu putih, dan 1 karton masker. Bantuan diterima langsung Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP di ruang kerjanya.
Usai pertemuan, Bupati mengemukakan, bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan atas lokasi dan keluarga terdampak banjir termasuk dari sisi sarana dan prasarana yang mengalami kerusakan akibat banjir Keerom.
Namun demikian, menurutnya, dibalik setiap musibah ada hikmah yang bisa dipetik. ‘’Pada peristiwa ini kita mendapat pesan yang kuat, adalah bagaimana kita harus menjaga lingkungan. Maka saat ini kita juga telah menurunkan tim pemetaan udara, terutama kita ingin memotret bagaimana kondisi aliran sungai dari 3 DAS di Keerom yaitu, Kalitami, Kali Bewan, kali Skamto dan anak-anak sungainya,’’ungkapnya.
Ia juga mengemukakan bahwa kondisi aliran sungai bahkan muara Danau Sentani juga masuk wilayah Keerom tepatnya di Distrik Skanto. Demikian pula banjir di arso VII juga saling terkait dengan bendungan tami di Koya, maka menurutnya perlu dilakukan kolaborasi dan koordinasi antara pemerintah kabupaten Keerom serta Kota dan Kab Jayapura.
‘’Kita semua perlu duduk satu meja. Termasuk besok kita juga akan rapat dengan Balai Wilayah Sungai dan juga Balai Jalan. Selain itu, kita juga dalam tahap finalisasi RTRW, yang pasti kita akan tekankan tak boleh ada pembangunan dan perambahan lahan sebelah timur dari Jalan Transpapua mulai dari Yowong hingga Arso kota, kita akan tegas soal ini,’’pungkasnya.
Sementara itu Kepala Satpol PP dan PBD Provinsi Papua, Willem R manderi, mengemukakan bahwa pihaknya turun ke Keerom adalah mengetahu kondisi terkini banjir di Keerom dan merencanakan langkah tindak lanjut apa yang mungkin dilakukan pihaknya sesuai kewenangan provinsi.
‘’Saat ini sesuai info dari BMKG, bahwa curah hujan masih tinggi, terutama untuk beberapa titik di seluruh Indonesia. Ini juga harus kita antisipasi termasuk di Papua dan khususnya Keerom,’’ujarnya.
Pada kesempatan berbeda, Kapolres Keerom, AKBP. Emilie Reisite Hartanto, SIK, SH, mengemukakan jajaran Polres Keerom telah diterjunkan untuk memantau situasi banjir di lapangan. Mulai dari Arso Timur, mannem, Arso, Skanto dan Arso Barat.
‘’Sampai sejauh ini dari pantauan blm ada warga yang mengungsi, namun kondisi jalan transpapua yang terendam banjir membuat kita melakukan rekayasa lalu lintas sekaligus memberikan arahan pada pengguna jalan agar bisa aman sampai tujuan,’’ujarnya.(N)