Papua.Utusanindo.Com.Keerom,-Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, ikuti Road Show Daring dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (KE) dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia, pada Selasa (14/3/23), di ruang kerjanya.
Zoom Meeting yang dipimpin langsung Menko PMK Muhadjir Effendi itu juga diikuti Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun, Pj. Gubernur Papua Selatan dan mewakili Gubernur Papua Tengah dan Prov Papua Pegunungan serta para Bupati/Walikota dari ketiga Provinsi Papua tersebut.
Pada rapat tersebut Bupati Keerom didampingi Sekda Keerom,Trisiswanda Indra N, S.Pt., juga ada Sek Bappeda Yohanes Apaseray, Wakapolres Keerom, Kadinas Kesehatan dan beberapa kadinas terkait yang mengikuti zoom meeting dari Trinity Room Kantor Bupati Keerom.
Bupati Piter Gusbager dalam penjelasannya mengatakan bahwa data kemiskinan ekstrim Kabupaten Keerom di tahun ( 2022 ) sebanyak 3.328 jiwa turun menjadi 2.000 jiwa tahun ini (2033 ), atau turun 3,71 persen.
Sementara data terintegrasi kesejahteraan sosial kab Keerom total individu mencapai 71.000 lebih. Sementara untuk stunting, balita yang terdata sebanyak 5.593 bayi, telah dilakukan pengukuran terhadap 4.009 bayi dengan 501 orang bayi kategori pendek dan sangat pendek, atau angkanya 5,9 persen untuk stunting di Keerom.
Tambahnya, percepatan penurunan stunting dan kemiskinan Ektrem di Kabupaten Keerom dan mungkin juga hal yang sama di kab/kota di Papua ada beberapa sebab diantaranya lemahnya koordinasi antar lembaga terkait, juga disebabkan kapasitas SDM aparatur serta kendala geografis dan ketersediaan sarana yang dibutuhkan.
Selain itu, Ia menjelaskan bahwa upaya yang telah dilakukan pemerintah kabupaten keerom dalam penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem antara lain intervensi langsung terhadap keluarga.
” Untuk stunting pemerintah melakukan intervensi langsung kepada ibu hamil dengan skrening anemia, konsumsi tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan serta program untuk 1000 hari masa kehidupan awal bayi baik di kandungan hingga usia dua tahun. Program yang diberikan langsung dalam bentuk pemberian tablet tambah darah, susu dan makanan tambahan untuk ibu hamil juga untuk bayi. Juga peningkatan promosi kesehatan untuk ibu agar bayi terus diberikan ASI hingga usia 2 tahun, komunikasi juga lakukan lewat tokoh agama, gereja masjid dan lain-lain,’’ungkapnya.
Sementara untuk penanganan Kemiskinan Ekstrim karena terkait dengan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan dan sandang, maka Pemkab telah melakukan program Sembako masuk kampung dan pemberdayaan ekonomi rakyat seperti UMKM, juga upaya penyediaan air bersih berupa sambungan ke rumah juga terus dilakukan.
‘’Anggaran untuk Sembako masuk kampung tahun lalu mencapai Rp 2 M lebih, dan untuk peningkatan kapasitas tahun ini kita rencanakan untuk melaksanakan jambore kader Pos Yandu, Kader Malaria dan lainnya,’’ujarnya.
Piter Gusbager mengemukakan dukungan dan koordinasi antar pihak termasuk dari kementerian pusat untuk penanganan percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim yang lebih terintegrasi dan komprehensif.(nic)