Papua.Utusanindo.Com.KEEROM,-Masyarakat Adat Elseng secara tegas menyampaikan dukungannya kepada Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut.,MUP dalam rangka pembangunan kantor Bupati di kampung Bompay Distrik Waris sesuai amanat UU.
Pernyataan sikap Dukungan penuh kepada Bupati Keerom tersebut disampaikan dalam konferensi Pers yang mereka gelar di Kawasan Arso Kota, Distrik Arso pada Selasa ( 23/8/ 2022).
Sebelum konferensi Pers, para tokoh adat tersebut melakukan rapat adat pada siang harinya dan membuat keputusan dengan kesadaran bahwa pembangunan Kantor Bupati Keerom di Waris adalah untuk kebaikan semua masyarakat Keerom termasuk 7 suku-suku yang ada di Keerom termasuk, Elseng dan Walsa.
Adapun para tokoh adat yang hadir pada pertemuan tersebut antara lain, Kevin Suow (Kepala Kampung Bompay, suku Walsa), Soleman Mapo (Elseng), Raymon Maay (Sekretaris DAK), Gaspar Maay (Ketua LMA Waris), Yohanis Tawa (Walsa-Fermanggen), juga para tokoh adat Elseng diantaranya Jhon Yewis, Yan Mapo, Thomas Yewis, Yopi Nop dan lain-lainnya.
Kepala Suku Bompay, Steven Suow, mengemukakan atas nama 8 kampung di Waris, bahwa secara adat telah disepakati bahwa mereka mendukung penuh pembangunan kantor Bupati Keerom di Waris.
‘’Kami menyatakan dukung penuh pembangunan kantor Bupati di Waris,’’ujarnya.
Ia mengakui bahwa beberapa saat sebelumnya memang ada surat yang beredar di medsos tentang penolakan program tersebut dari suku Elseng. Hal itu menurutnya adalah karena masalah miss-komunikasi, dan masalah tersebut telah diselesaikan antar pihak adat sendiri.
‘’Itu (suratnya, red) bukan masalah, itu hanya miss komunikasi dan sudah kami selesaikan, surat yang ada hari ini akan kami cabut. Sehingga pembangunan kantor bupati di distrik waris tetap berjalan, bahkan kami minta bisa segera dilaksanakan, kami minta mobilisasi alat berat untuk bekerja segera dilakukan, masyarakat dukung, kami minta Pemerintah secepatnya segera saja dibangun,’’tegasnya.
Senada dengan itu juga disampaikan Soleman Tafor. ‘’Kami mewakili tiga marga menyatakan dukung penuh pembangunan kantor bupati keerom di Waris. Soal surat itu masalah miss-komunikasi, secara kekeluargaan akan kami selesaikan itu. Semua pihak adat dan kalangan kita dukung bupati untuk pembangunan Keerom,’’tegasnya.
Hal ini pun dikuatkan dengan pernyataan Sekretaris DAK, Raymon Maay. Ia mengemukakan bahwa dari pertemuan yang dilakukan tadi dan difasilitasi DAK Keerom, bahwa memang ada miss komunikasi dan telah disepakati, sehingga surat yang sebelumnya beredar di medsos akan segera dicabut.
‘’Pada pertemuan ini Suku Walsa dan Elseng sudah ada kesepatakan, situasinya juga mencair. Kedua suku sepakat untuk dukung pembangunan Kantor Bupati Keerom di Waris. Pada rapat tadi ada perwakilan Walsa yang mewakili 8 kampung serta 5 marga dari Suku Elseng, kedua pihak bersama seluruh masyarakat adat di Keerom sepakat dukung pembangunan kantor Bupati Keerom di waris,’’ujarnya(nic)