Papua.Utusanimdo.Com. Jayapura,- Ibadah pembukaan
Konferensi ke-IV Persekutuan Gereja-Gereja Baptis West Papua, yang di lakukan di halaman gedung ibadah Gereja Baptis Wahno-Kotaraja yang dilaksanakan selama 4 hari.
Anthon Kogoya menuturkan bahwa “Selama ini orang lain beranggapan kalau gereja baptis itu milik orang gunung atau Lani, di Maggi,Tiyom, Pit Rivet, di kabupaten Lanny Jaya. Sesuai dengan amanat agung Yesus Kristus, sehingga kami punya visi besar,” kata Ketua wilayah Kabupaten dan kota Jayapura persekutuan gereja-gereja baptis west Papua, Selasa (6/7/2021)
Selain pelayanan di lakukan di daerah-daerah gunung dan lembah, pelayanan ini akan terus di kembangkan hingga ke pesisir pantai sesuai amanat agung.
“Kedepan kami akan kembangkan gereja lagi walau sekarang ini ada 14 gereja dan akan bertumbuh lagi menjadi 40 gereja dan itu sudah di survei dan akan di bahasa di dalam konferensi ini nanti,” jelasnya.
Pelayanan ini dapat berjalan baik karena dukungan semua jemaat yang ada sehingga berjalan dengan baik.
“Kami sampaikan terima kasih karena dukungan jemaat, kabupaten dan kota Jayapura serta Keerom. Pelayanan ini terus berjalan walau situasi saat ini di hantui oleh covid, dan siapa yang nanti jadi pemimpin nanti tetap kami dukung terus dalam pelayanan ini,” jelas Anthon.
“Kenapa orang lain dari negara lain perduli dengan tanah ini baru kami Papua ini tidak, kami akan kembangkan hingga ke selatan palayanan ini, dan situasi disana berbeda, kami tidak mau tanah Injil ini di kuasai dan kami akan wujudkan sesuai yang Tuhan inginkan,” Tuturnya.
Kogoya menjelaskan, konferensi ini akan berlangsung dengan peserta yang terbatas sesuai dengan protokol kesehatan dari masing-masing gereja.
“Ada 12 gereja yang ikut konferensi dan ada dua pos Pi dan masing-masing gereja utus enam orang dan tidak bisa semua jemaat ikut karena situasi covid saat ibi di kota dan kabupaten Jayapura,” tuturnya.
Sementara itu presiden persekutuan gereja-gereja baptis west Papua, Dr. Socrates Sofyan Yoman, dalam kongres ini ada lima kebijakan yang saya minta untuk di dorong.
“Pendidikan, kesehatan, penginjilan, pemberdayaan ekonomi umat, dan perjuangan Perdamaian dan penentuan nasib sendiri, penentuan nasib sendiri itu realitas dan gereja tidak bisa menyangkal itu Tuhan akan marah jika suara ini tidak di teruskan. La kebijakan ini perlu di teruskan dan di kawal,” Presiden baptis.
Kata Socrates umat baptis di kota Jayapura dan kabupaten Jayapura selalu menjaga keharmonisan antara sesama umat di tanah Tabi ini.
“Kami selalu menjaga keharmonisan itu karena kami ada dan duduk di atas tanah orang-orang Tabi, jadi Kami harus jaga tanah Tabi ini baik, untuk menghargai nama-nama lokal di tanah Tabi ini kami berikan nama gereja sesuai dengan tempatnya, sepeti gereja baptis Wahno, Itawakum, menehi, Yame, Ramoho, semua nama-nama lokal,” jelasnya.
Pada kesempatan ini juga ia juga mengantikan nama tingkat kota dan kabupaten menjadi
Wilayah baptis Tabi.
“Kalau wilayah kota dan kabupaten itu hanya melingkup di sekitar sini saja sedangkan, ada jemaat yang di Lere, Keerom, jadi hari ini secara resmi saya ganti menjadi wilayah Baptis Tabi karena kita adadi atas tanah Tabi,” ucap Yoman.(aw)