Papua.Utusanindo.Com. KEEROM,- Komisi Penanggulangan AIDS ( KPA ) Kabupaten Keerom mengadakan beberapa kegiatan dalam rangka Hari AIDS Se-Dunia pada 1 Desember 2021.
Ada beberapa kegiatan yang mewarnai Hari AIDS Se-Dunia seperti jalan santai, senam, sosialisasi tentang AIDS, dan doorprice, yang dilaksanakan pada Rabu (1/12/21) di Halaman Kantor Bupati Keerom.
Turut hadir pada acara ini, Bupati yang juga Ketua KPA Keerom, Piter Gusbager, S.Hut, MUP, Wakil Bupati Keerom yang juga Ketua Harian KPA Keerom, Drs. H. Wahfir Kosasih SH, MH, M.Si, Sekda Keerom, Triswanda Indra N, SPT, MSi serta jajaran pimpinan dan staf SKPD di lingkungan Pemkab Keerom.
Piter Gusbager menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan adalah dalam rangka mengkampanyekan dan mengingatkan bahwa AIDS sebagai salah satu penyakit yang masih ada di sekitar kita dan perlu mendapatkan perhatian.
‘’tercatat sebenyak 320 kasus AIDS di Keerom, artinya penyakit ini masih ada disekitar kita masyarakat harus kita bangunkan awareness-nya/kesadarannya tentang bahaya penyakit ini, maka bisa dilakukan melalui program STOP yaitu suluh, temukan, obati dan pertahankan,’’ujarnya kepada wartawan.
Ditambahkan bahwwa sesuai tema hari AIDS tahun ini yaitu ‘‘End inequalities, End AIDS’’ atau akhiri ketimpangan, akhiri AIDS, semua pihak diajak untuk mencapai target ( three zero/30 ) bisa dicapai di tahun 2030. Yaitu tak ada infeksi, tak ada kasus baru dan tak ada diskriminasi.
‘’Melalui tema ini, kita akhiri ketimpangan dan stereotype atau stigma negative terhadap ODHA. Penyakit ini memang belum bisa disembuhkan tapi sudah ada obat untuk menjaga hidup ODHA, kita perlakukan penyakit ini sama dengan penyakit kritis lainnya, penyakit ini tidak menular dengan jabatan tangan atau interaksi sosial, tetapi ia menular melalui cara khusus dan melalui cairan tubuh. Mari kita kampanyekan hal ini kepada pemuda, keluarga, kampung dan distrik hingga kabupaten sehingga timbul kesadaran yang sama tentang HIV/AIDS,’’pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Harian KPA Keerom, Drs. H. Wahfir Kosasih, SH, MH, MSi, mengemukakan peringatan Hari AIDS adalah momentum untuk meningatkan pelayanan bagi ODHA dan juga peningkatan SDM pengelola serta program jangka pendek dan jangka Panjang.
‘’Untuk pelayanan HIV/AIDS kita akan jemput bola, artinya secara jangka pendek kita akan tingkatkan pelayanan kepada daerah-daerah yang selama ini belum terlayani. Karena selama ini paling jauh kita layani sampai Senggi, sementara daerah yang lain belum terlayani,’’ujarnya.
Selain itu yang juga menjadi perhatian adalah menyangkut rumah singgah bagi pelayanan HIV/AIDS. ‘’Kedepan kita akan usahan rumah singgah atau minimal gren house yang dapat digunakan untuk pelayanan ODHA, pelayanan yang selama ini sifatnya menunggu atau pasif akan kita rubah menjadi lebih aktif,’’ujarnya.(Nicko)