PAPUA//UTUSANINDO.COM.KEEROM,-Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Keerom menjalankan program Food Estate melalui budi daya tanaman jagung di Kabupaten Keerom maka Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut.MUP., dan Wakil Bupati Keerom, Drs.Wahfir Kosasih, SH.MH.M.Si secara resmi melaksanakan land clearing lahan ex sawit di kampung Wambes Distrik Mannem seluas 500 hektar di tahap awal yang ditandai dengan penebangan pohon kelapa sawit dengan excavator. Pada Kamis (11/8/22 ).
Sekda Keerom, Trisiswanda Indra N, SPt., Kapolres Keerom, AKBP. Christian Aer, SH.S.IK, Dandim 1701/jayapura, Kejari Jayapura, Anggota DPRD Keerom, Kepala Dinas, kepala Kampung Wambes, masyarakat adat dan petani sawit dan lainnya.
Pelaksanaan land clearing diawali dengan Prosesi adat dilakukan oleh Ondo dari 6 keret yang memiliki hak ulayat yakni Keret Number, Abar, Bugofkir, Babut, Bate. Dilanjutkan dengan Ibadat sabda dan pemberkatan excavator yang dilakukan oleh Pastor Hilarius Pekey, Pr dan Pastor Yohan Budi, Pr.
Bupati keerom, Piter Gusbager dalam sambutannya mengatakan kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kita hadir dalam acara yang penting bagi masyarakat kabupaten Keerom di hari ini yakni pembukaan lahan perdana dalam program food estate.
Sebab program food estate di kabupaten keerom merupakan komitmen pemerintah terhadap isu kerawanan pangan di dunia. Ada 2 isu besar yang dihadapi dunia saat ini yakni krisis energi dan krisis pangan yang menjadi antisipasi pemerintah saat ini.
Maka dari hasil pertemuan Bupati Keerom dengan Preside Jokowi memutuskan utuk mengganti lahan sawit tidur dengan tanaman jagung.
” saya tegaskan tidak boleh ada isu-isu yang dimainkan atau dipropaganda, dipolitisir dan dipolitisasi oleh siapa pun untuk menggagalkan jagung dan membawa persoalan pangan ini ke ranah POLITIK. Karena pemerintah telah berpikir keras bagaimana kekayaan alam ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat”, tegasnya.
” tidak boleh ada oknum-oknum yang membangun isu membuat rakyat tetap menderita di dalam kekayaan ini”, pesan Piter Gusbager.
Selain itu dalam sesi wawancara, Bupati Keerom juga mengatakan pemerintah memulai program pembukaan lahan atau land clearing tersebut berlangsung sesuai dengan jadwal pekerjaan dan harus segera ditanam agar di bulan desember diharapakan sudah bisa memanem.
” Program ini merupakan program ketahanan pangan, lumbung jagung berskala nasional yang dibuka di kabupaten Keerom dengan dimulai dari 500 hektar sampai 3000 hektar dan sampai berlanjut 10.000 ribu hektar, juga kedepannya sudah dipetahkan 10.000 hektar diwilayah atas sehingga seluruhnya di wilayah keerom terdapat 20.000 ribu hektar”, Ungkapnya.
Ini semua berjalan bertahap tentu perlu kesiapan sarpras pendukung sehingga pembukaan lahan tersebut termasuk draenase, sumur dan sarana pendukung lainnya berjalan.(Nic)