Papua.Utusanindo.Com.KEEROM,- Para kepala kampung dari Distrik Waris dan Arso Timur menjamin tidak ada pengibaran bendera Bintang Kejora pada tanggal 1 juli di kampung mereka.
7 Kepala kampung dari Distrik Waris dan Arso Timur itu memberikan pernyataan tegas kepada media bahwa isu pengibaran bendera Bintang Kejora tersebut tidak benar karena masyarakat di kampung mereka aman-aman saja dan tidak mengetahui isu tersebut, sehingga mereka menjamin tidak ada pengibaran bendera BK di kampung mereka.
Hal ini mereka kemukakan karena sebelumnya telah beredar adanya isu pengibaran Bintang Kejora pada 1 Juli yang diungkapkan oleh oknum kepala suku Waris beberapa hari lalu. Pernyataan para kepala kampung tersebut memperkuat sekaligus menjamin bahwa wilayah Waris tetap aman serta menepis isu-isu yang tidak benar.
Charles Numbun, Kepala Kampung Kibay, Distrik Arso Timur mengatakan isu yang beredar tentang pengibaran bendera Bintang Kejora tersebut sama sekali tidak diketahui oleh masyarakat di kampung, justru isu itu baru diketahui ketika berada di wilayah Arso.
” kami di arso timur tidak dengar seperti itu, karena kami ada sibuk dengan kegiatan kampung”,ujarnya.
Tambahnya terkait pembangunan kantor Bupati di Waris pemerintah kampung dan masyarakat sangat mendukung apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Sama halnya dikatakan oleh Petrus May bahwa isu pengibaran bendera BK di 1 juli tidak benar, isu tersebut hanya dimainkan oleh oknum tertentu tetapi situasi tetap aman.
Terkait pembangunan kantor Bupati, masyarakat siap menerima dengan senang hati.
Sementara itu, Maikel Kera kepala kampung Yeti menuturkan bahwa pemerintah kampung saat ini sedang fokus dengan pengembangan ekonomi rakyat yakni program jagung dan Vanili yang digagas Bupati Keerom, sehingga tidak mendengar adanya isu-isu pengibaran BK di kampung. Selain itu katanya pemerintah kampung mendukung pembangunan kantor Bupati dan tetap menjaga keamanan.
Laurens Ibe juga menuturkan bahwa pembangunan kantor bupati di Waris yang dilakukan oleh Bupati Keerom adalah jawaban atas penantian dan kerinduan masyarakat waris yang sudah lama dinanti-nantikan.
” untuk pembangunan kantor Bupati di Waris, semua masyarakat sangat merindukan, juga pembangunan jalan di wilayah atas”, katanya.
Terkait isu yang beredar, menurutnya baru diketahui setelah ia berada di wilayah Arso tetapi di kampungnya sama sekali masyarakat tidak mengetahui isu pengibaran bendera BK.
Untuk itu ia meminta kepada masyarakat untuk menolak isu-isu yang dimainkan oleh oknum tertentu yang sengaja memecah-belah masyarakat.
Ketujuh kepala kampung tersebut adalah Charles Numbun (Kepala Kampung Kibay, Distrik Arso Timur), Petrus Maay (Kampung Kalifam, Waris), Maikel Kera (Kampung Yeti, Arso Timur), Laurens Ibe (Kampung Zack, Waris), Jems Maunda (Kampung Kalimo, Waris), Elias Amo (Kampung Pund, Waris).(Nicko)