Papua.Utusanindo.Com. Pembukaan Musrembang Kabupaten Keerom, Bupati, Piter Gusbager, SHut, MUP, memberikan kritikan pedas kepada jajaran pimpinan OPD lingkungan Pemkab Keerom saat memberikan arahan pada acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Kabupaten Keerom tahun 2021 di Arso Grande Hotel, Jumat (9/4/21) pagi.
‘’Menjadi pemimpin jangan takut miskin, karena kalau takut miskin maka pemimpin tersebut tidak akan tahu rakyatnya sedang susah. Dia tidak akan tahu kesusahan rakyat, tak akan tahu kesulitan rakyat atau mungkin juga tidak mau tahu dengan kesusahan rakyatnya,’’ujarnya.
Pada acara pembukaan Musrembang Kabupaten Keerom kali ini, Bupati Keerom didampingi Wakil Bupati Keerom, Drs. H. Wahfir Kosasih, SH, MH, MSi. Juga hadir Forkompinda diantaranya Ketua DPRD Keerom, Bambang Mujiono, SE, dan Kapolres Keerom, AKBP. Emile Reisite Hartanto SIK, SH, juga Sekretaris Bappeda, Tedi Garnadi, SE.
Piter Gusbager pada kesempatanya mengemukakan bahwa tahun ini, Kabupaten Keerom akan berulang tahun ke-18, namun kondisinya masih tidak menggembirakan. Hal ini merupakan tanggungjawab pemerintah dan jajaran.
‘’Tahun ini, Keerom sudah berusia 18 tahun. Tapi kondisinya masih begini-begini saja. Kenapa?. Kata bijak menyebut bahwa, jika anda gagal merencanakan berarti anda telah merencanakan kegagalan. Maka Musrembang kali ini bernilai sangat penting dan startegis,’’tambahnya.
Sementara itu, dalam sesi wawancara, Bupati, mengemukakan bahwa Musrembang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kemendagri tentang perencanaan pembangunan.
Musrembang dilaksanakan juga dalam rangka penyusunan RKPD atau rencana kerja pemerintah daerah tahun 2022.
Ia mengatakan bahwa kegiatan Musrembang tersebut merupakan sebuah filter untuk melahirkan program yang perioritas dan program yang sangat urgen dari segi kebutuhan masyarakat keerom saat ini dan masa yang akan datang.
‘’Program yang prioritas yang dimaksud tentu melalui fakta atau data dari lapangan yang sudah dihimpun oleh pimpinan OPD dan staf-stafnya,’’tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Keerom harus menjadi acuan dasar dalam penyusunan RKPD tahun 2022 ini yang tentu akan diselaraskan dengan RPJM Nasional dan Provinsi.
‘’Sehingga apa yang diamanahkan oleh masyarakat keerom terhadap Piter Gusbager dan Wahfir Kosasih saat pilkada lalu bisa terlaksana dengan baik sesuai harapan masyarakat tentunya,’’tambahnya lagi.
Bupati Keerom itu juga menegaskan bahwa program yang difilter dalam Musrenbang tersebut atas dasar kepentingan masyarakat bukan kepentingan SKPD.
‘’Memang tidak semua aspirasi masyarakat bisa dijalankan akan tetapi harus betul-betul difilter atau disaring mana yang sangat penting dan dibutuhkan masyarakat mau Keerom saat ini dan dimasa yang akan datang, jadi yang menjadi pedoman adalah perencanaan dan pembangunan adalah untuk kepentingan rakyat bukan kepentingan SKPD atau OPD,’’tutupnya.