Papua.Utusanindo.Com. Keerom,-Mama-mama Papua yang berprofesi sebagai pedagang kaki Lima kali ini mendatangi Dinas Perindakop Kabupaten Keerom meminta secepatnya pasar Avidjan diaktifkan agar mereka tidak lagi berjualan di kota. Rabu, ( 28/4/2021 ).
Kedatangan mama-mama Papua di sambut baik oleh Dinas Perindakop , dan dari pihak Dinas meminta mereka untuk mendaftarkan diri agar bisa berjualan di pasar Avidjan pada saat pasar sudah mulai beroperasi.
Andi Rahman Nonsy, MM, selaku Kadis Perindakop menyampaikan bahwa mereka menerima dua kelompok mama-mama. Kelompok pertama dari kampung Yamara dan satu kelompoknya lagi dari Arso 4 berjumlah 39 orang.
” Mereka merupakan warga Keerom yang sudah melakukan aktifitas berjualan di pasar Youtefa dan juga pasar Hamadi. Akan tetapi mereka terkendala dengan tempat untuk berjualan dalam artian bahwa mereka sering diusir-usir. Oleh karena itu mereka datang untuk mengadu ke kami, menurut perwakilan dari mereka sudah menghadap ke Bupati dan Bupati sudah menerima mereka serta sudah dijanjikan lagi untuk lakukan pertemuan kembali. Kedua kelompok tersebut langsung datang dan bertemu dengan kami, kami pun menerima kelompok mama-mama tersebut dengan baik dan mendengarkan keluh kesah mereka”,katanya.
Ia melanjutkan lagi, Intinya bahwa pemerintah Keerom memprogramkan untuk tahun ini pasar Avidjan akan diaktifkan, ” sehingga kedatangan mereka itu kami sangat senang. Maka dari itu saya sebagai Kadis sudah mengatakan kepada mereka, bahwa mereka akan siap berjualan di tempat-tempat pasar tersebut, dan kami juga sudah menyampaikan mekanisme kepada mereka terkait aturan-aturan itu berasal dari peraturan Bupati. Pertama didalamnya itu akan diatur oleh kontrak antara pedagang dengan pemerintah yang diwakili oleh Perindakop, disana mengatur tentang hak dan kewajiban. Yang berikut mereka ini akan mendapatkan beberapa fasilitas, diantaranya dalam program Pak Bupati ialah bagi UMKM dan pedagang kaki lima, akan mendapatkan bantuan sebanyak Rp. 1. 500.000,00 dan ada juga bantuan yang diantara usaha yang sudah mulai kecil akan diberikan bonus bantuan lagi sekitar Rp. 2. 500.000,00 sehingga mereka ini betul-betul akan kami backup”, ujarnya.
Sementara itu, Kabit Perindakop, Darmin Simangunsong menyampaikan bahwa pasar Avidjan akan diaktifkan dalam waktu dekat setelah disiapkan pasarnya, jalannya dan lain-lain.
Tambahnya, jaminan untuk mama-mama Papua yang berjualan dipasar Avidjan juga diberi subsidi, agar mama yang berjualan tidak kecewa ketika jualan mereka tidak laku.
Menurutnya, mama-mama yang berjualan akan mendapat subsidi selama 3 bulan, dan juga Bupati Keerom akan memberikan bantuan berupa timbangan seberat 5 kg dan 10 kg, agar penjualannya memakai system timbangan dan tidak lagi dibuat tumpukan-tumpukan.
Selain itu, Pasar Avidjan akan dibuka senin-sabtu, sehingga pasar Arso 2 akan ditutup sementara agar fokus dipasar Avidjan.
Maria Fonataba sebagai perwakilan dari mama-mama Papua yang berprofesi sebagai pedang kaki lima mengatakan bahwa selama ini mereka berjualan dipasar Youtefa dan juga pasar Hamadi, tetapi kadang mendapatkan tempat untuk berjualan, kadang juga tidak mendapatkan tempat. Sehingga mereka meminta kepada pemerintahan Kabupaten Keerom agar mengaktifkan pasar Avidjan, agar kami semua dapat berjualan ditempat ini dan tidak perlu berjualan dikota.
“Kami meminta agar pasar Avidjan secepatnya diaktifkan, dan kami bersedia berjualan dipasar Avidjan” ujarnya.(N)