Papua.Utusanindo.Com.KEEROM,- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ( Mendes PDTT ), Dr.(HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd lakukan kunjungan kerja ke kampung mandiri, yakni kampung Yuwanain Arso II, Distrik Arso, kabupaten Keerom, pada Jumat (10/9/2021) sore hari.
Kunjungan Mendes PDTT di kampung Yuwanain yang merupakan satu-satunya kampung mandiri di provinsi papua itu di dampingi langsung Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP dan Wabup, Drs. H. Wahfir Kosasih, SH, MH, M.Si, Sekda Keerom, Triswanda Indra, dan PLT. Kepala Distrik Arso, Laurens Borotian, juga Kepala Kampung Yuwanain, Abdul Gopar.
Dalam pertemuan tersebut, Mendes berpesan agar dalam menuntaskan dan mengentaskan kemiskinan di seluruh Indonesia, kunci utama adalah transparansi pengelolaan Dana Desa serta validitas data.
Ia menuturkan untuk percepatan pembangunan di kampung-kampung dan pengentasan kemiskinan adalah tanggungjawab bersama, agar apa yang dicita-citakan oleh Presiden RI bisa terwujud.
” kita berharap seperti target pak Presiden di tahun 2024 0% kemiskinan ekstrim, meski ini pekerjaan berat namun bisa dilakukan” ujar Abdul Halim Iskandar.
Kedatangan saya dalam rangka mengkonsolidasikan kepada semua bahwa kunci terpenting dari cita-cita pak Presiden RI yakni yang paling utama adalah validitas data dan transparansi pengelolaan Dana Desa.
Kalo data tentang kemiskinan ini benar dan perlakuan yang kita berikan tepat pasti cita-cita pak Jokowi Dodo bisa terwujud.
Karena menurutnya anggaran yang dikucurkan untuk mengentaskan kemiskinan ini sangatlah besar, tapi kenapa kemiskinan ini tidak selesai-selesai? karena datanya tidak valid, datanya tidak bisa dipertanggungjawabkan akhirnya tidak tepat sasaran.
Selain itu ia juga menyinggung soal tenaga pendamping desa pada umumnya di Papua yang masi relatif kurang sehingga dirinya mengatakan akan menjadi perhatian khusus juga agar kedepannya satu kampung memiliki satu pendamping.
Sementara Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, mengemukakan bahwa untuk transparansi DD, Pemkab Keerom telah memulainya di masa kepemimpinan Piter-Wahfir.
” sejauh ini kepemimpinan Piter-Wahfir langsung turun ke lapangan untuk memberikan DD hal itu menunjukan bahwa terkait transparansi Dana Desa sangatlah penting guna tepat sasaran” ujarnya.
Lanjut Bupati, ” tadi pak Menteri singgung soal bagaimana bantuan-bantuan tepat sasaran sampe ke kampung-kampung maka diharapkan peran serta kepala kampung juga menjadi agen transparan , kepala kampung harus menjadi contoh, menjadi agen perubahan di kampung” ungkapnya.
Selain itu Untuk SDGs, Piter Gusbager menuturkan bahwa sampai saat ini pemkab keerom telah mengucurkan sekitar 1 M lebih di 89 kampung, dana SDGs itu untuk pemutahiran data.
Data sangatlah penting karena uang-uang yang turun harus sesuai data khusunya data penduduk miskin namun di kabupaten Keerom kita punya kelemahan besar ada di validitas data.
Sehingga ia mengajak kepala kampung, kepala distrik di kabupaten keerom untuk memberikan data yang valid agar bisa ter-update, mulai dari Kampung, distrik hingga kabupaten untuk bisa menyelesaikan persoalan data penduduk miskin di wilayah keerom. (Nicko)