Papua.Utusanindo.Com.KEEROM,-Dua kampung Di wilayah Keerom dijadikan observasi calon Desa Anti Korupsi oleh KPK RI yakni kampung Pund ( Distrik Waris ) dan kampung Arsopura ( Distrik Skanto ). Pada Rabu (22/2/23 ).
KPK RI di bawah rombongan Johnson Ridwan Ginting didampingi Wakil Bupati Keerom, Drs.Wahfir Kosasih, SH.MH.M.Si langsung berkunjung ke kampung Pund Distrik Waris pada rabu ( 22/2) dan hari kedua di lanjutkan ke kampung arsopura distrik Skanto (23/2).
Turut hadir juga, Kepala DPMK Keerom Barnabas Tayget, Inspektorat Keerom Charles Sinaga, Kadis Kominfo Keerom Magiken Bangun dan lainnya, Kepala Kampung, kepala distrik beserta jajaran dan masyarakat.
Pada kesempatan itu Jonson Ridwan Ginting mengatakan keberadaan tim KPK RI di keerom dalam rangka observasi calon desa anti korupsi. Maka ia berharap masyarakat dapat berpartisipasi penuh dalam upaya pencegahan korupsi di pemerintahan desa.
Johnson menjelaskan ada 22 provinsi dan 87 desa di seluruh indonesia yang di observasi, dan untuk Provinsi Papua ada 3 desa yang diambil yakni desa nendali ( kabupaten Jayapura ), desa Pund dan desa Arsopura ( kabupaten Keerom.
Ia juga menuturkan bahwa ada 5 kriteria yang akan menjadi penilaian dinataranya pertama tata laksana desa, kedua pelayanana publik, ketiga pengawasan aparatur, keempat partisipasi masyarakat dan kelima kearifan lokal.
Sementara itu Wakil Bupati Keerom mengatakan bahwa dengan terpilihnya 2 kampung di kabupaten keerom sebagai role model mudah-mudahan menjadi contoh objek observasi kampung anti korupsi.
” Ini sangat penting karena yang pertama akan menjadi contoh bagi kampung-kampung yang ada di kabupaten keerom, dan kedua posisi secara geografis berada di daerah perbatasan maka sangat strategis bahwa kita yang jauh juga bisa mengelolah kampung dengan baik”, ujarnya.
Tambahnya, Hal ini juga mengingatkan kembali pentingnya pengelolaan kampung sebagai basis pembangunan maka perlu diseriusi secara bersama.(nic)