Papua.Utusanindo.Com.KEEROM,-Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut.MUP Dikukuhkan sebagai Pembinaan Adat dengan gelar ‘ MOSALAKI ‘ pada acara adat REBA Rakase’a Ngada-Nagekeo.
Acara adat REBA Rakase’a Ngada-Nagekeo itu dilaksanakan di rumah Kanisius Kango, S.Sos ( Waket 1 DPRD Keerom ), pada jumat (17/2/2023 ), kampung Wulukubun, Distrik Skanto.
Turut hadir, AKBP. Christian Aer, SH.S.IK ( Kapolres Keerom ), Julito Pareira ( Ketua IKF ) Keerom, Jacob Mekawa ( Ketua Dewan Adat ) Keerom, Yahya Sauri ( Anggota DPRD Keerom dari fraksi Golkar ), Kepala OPD, Kepala Distrik, juga masyarakat flobamora keerom perwakilan dari 9 tungku dan 2 rayon.
pada kesempatan itu Kanisius Kango mengatakan bahwa persahabatan, kerukunan, pertalian antara kelompok masyarakat adat diperkuat agar bisa memberikan sumbangsi yang besar pagi pemerintah dalam menyukseskan pembangunan, Dengan menggalang persatuan antara paguyuban dan Dewan Adat.
Ia juga berpesan kepada masyarakat Ngada dan Nagekeo di kabupaten Keerom untuk terus bersatu jangan tercerai berai atau jalan sendiri-sendiri.
Masyarakat Ngada-Nagekeo di kabupaten keerom akan terus berkomitmen mendukung pemerintahan di bawah pimpinan Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut MUP.
Sementara itu dalam sambutannya, Bupati Keerom mengatakan bahwa pengukuhan dirinya sebagai pembina adat merupakan sebuah tanggung jawab untuk menjadi orangtua yang baik.
” Kabupaten keerom adalah rumah besar kita bersama, rumah bagi semua paguyuban, masyarakat Flobamora adalah masa depan Keerom dan Kabupaten Keerom adalah masa depan masyarakat Flobamora”, ujarnya.
Ia juga mengatakan tidak ada tempat di tanah Papua yang lebih damai dari kabupaten keerom tetapi kedamaian itu tidak terjadi secara tiba-tiba, damai di keerom itu ada karena perjuangan, usaha dan doa kita semua.
Piter Gusbager juga berpesan agar semua paguguban, semua lembaga adat, lembaga agama, TNI/POLRI bersama pemerintah untuk memastikan keerom tanah damai.
” saya tegaskan tidak ada satu orang pun yang datang ingin memecah belah persatuan dan kedamaian saudara atas nama apa pun. Saya meminta untuk kita semua mendoakan tanah keerom dan menegaskan tidak boleh ada kekerasan apa pun di tanah ini, mari kita jaga keerom menjadi rumah yang aman dan damai untuk kita semua”, tegasnya.
Pada kesempatan itu ia juga meminta kepada masyarakat Flobamora untuk bersatu jangan tercerai berai caranya saling mendoakan, menghargai, menghormati dan bekerja sama untuk itu perlu berkorban.
Bersatu bukan untuk mencari sesuatu atau kepentingan politik, tapi bersatu adalah sebuah syarat untuk hidup bersama.
Kita tidak bisa hidup sendiri-sendiri, tidak bisa hidup dalam situasi terpecah belah tapi persatuan adalah sebuah syarat untuk membangun kehidupan bersama.
Ia juga menuturkan bahwa semoga acara adat REBA tersebut dapat membawa kita dalam kebaikan dan keselamatan dan menjadikan kita satu keluarga.(nic)