Papua.Utusanindo.Com. Jayapura,– Bupati Kabupaten Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak meminta mahasiswa Memteng yang study di luar Papua agar tidak bersikap kurang ajar terhadap pemerintah yang sudah memberikan bantuan studi.
Hal ini ditegaskan lantaran baru-baru ini Bupati Mamteng mendapati tersebarnya poster online rencana aksi, Ikatan Mahasiswa dan pelajar Mamberamo Tengah Sejawa-Bali, di Jakarta Pusat yang mengatakan Pemerintah jangan telantarkan mereka. Maka hal ini yang di batah Bupati karena menurutnya pemda tidak perena telantarkan tetapi mahasiswanya yang banyak melakukan hal yang kurang bijak.
Bupati menilai ini suda sangat berlebihan karena pemda selalu beri bantuan dana untuk studi.
“Seperti di Jogja, mereka minta uang kontrak putra Rp. 60 jt dan Putri Rp. 40 jt padahal nilai kontra tidak sampai, hanya tiga pintu dan bisa dibayar 7 – 9 juta, dan melalui bendahara uang yang diberikan justru dibagi-bagi. Selain itu ada kontrak ruko dua lantai yang sudah disetujui oleh kami juga untuk di tempati dan sudah di bayar, namun mahasiswa malah ambil uang untuk digunakan sendiri” katanya menyesali sikap mahasiswa tersebut.
Bupati melanjutkan bahwa, daerah studi lain semua di bayar kontraknya hingga studi akhir maka ia mengaku sempat marah karena, mahasiswa tidak tau berterima kasi dan tidak melihat kondisi daerah baik Provinsi dan Kabupaten hari ini dengan adanya PON.
“Data dari 6 kota studi suda dikirim dan tahun ini kami suda angarkan tapi karena situasi sampai saat ini saya sendiri belum bagi DPA, karena belum pembahasan di provinsi, Mahasiswa di jayapura, manokwari, Manado , mereka memahami, setalah pembahasan di provinsi saya sampaikan akan di bagikan dan 6 kota studi kami suda pegang data dan saya suda mau kirim staf untuk melihat hal ini, dan perlu dipahami bahwa pemerintan sebenarnya tidak mengatur untuk membantu mahasiswa, dan tidak di atur jadi bantuan ini kebijakan kepala daerah lakukan. Lalu paranya lagi mereka sebarkan poster bahwa kami telantarkan sebenarnya saya tidak perna telantarkan anak anak saya tapi saya suda tegas sampaikan bahwa jika kalian sampaikan kami (Pemerintah) terlantarkan maka saya akan buktikan perkataan kalian biar kalian terlantar saja, ini suda keterlaluan mencemarih nama baik pemda dan saya sebagai Bupati suda di lecehkan dan saya ini mantan mahasiswa saya tau dan banyak yang menipu,” katanya.
Ia juga mengatakan selama ini dana Otsus ada banyak pemotongan dana untuk PON untuk dana Otsus setiap tahun itu 51 Miliar jadi tiga Tahun ini 51 miliar semua di potong sementara dana ini yang di pakai biayai mahasiswa.
” Tahun ini saya suda hitung mengefisienkan dana yang ada sebaik mungkin untuk kebutuhan mereka, dan mahasiswa tidak paham ini dan tidak mau tau hal ini dan bicara melecehkan pemda ini cara yang tidak baik kenapa tidak utus mahasiswa datang, bawa proposal dan membuat kegiatan edukasi dan saya berencana hadir di manado dan ini yang saya mau bukan selalu menipu dan mengatakan kami pemerintah telantarkan, semua data ada dan kami sampaikan,” katanya.
Sementara itu, Ikatan Mahasiswa dan pelajar Mamberamo Tengah Sejawa-Bali berencana mengelar aksi, hari ini, Di Jakarta Pusat meminta Pemerintah jangan telantarkan mereka.(AW)