Papua.Utusanindo.Com.KEEROM,-Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut.MUP., hadiri dan membuka kehiatan Jambore Kader Posyandu Se-Kabupate Keerom yang digelar oleh TP PKK Keerom pada jumat ( 26/10/23 ), di Sekolah MIN Arso 3, kampung Jaifuri Distrik Skanto, Kabupaten Keerom.
Dengan tema ‘ Kader Cerdas Stunting Tuntas ‘
Sebanyak 185 kader posyandu yang tersebar di 11 distrik se kabupaten Keerom mengikuti Jambore Kader Posyandu yang digelar selama 2 hari.
Bupati Keerom, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan Jambore Kader Posyandu yang diikuti secara antusias oleh kader-kader Posyandu Se kabupaten Keerom.
Menurutnya, pemerintah ingin generasi kabupaten keerom memiliki postur dan tubuh yang sehat baik jasmani maupun rohani dan memiliki wawasan dan kecerdasan.
Ia mengakui juga bahwa pemerintah melalui menteri kesehatan telah mencanangkan pelayanan kesehatan terintegrasi dan kabupaten keerom dari sekian kabupaten yang ada di indonesia mendapat penghargaan dari menteri kesehatan karena beberapa puskesmas di kabupaten keerom menjadi contoh pelayanan kesehatan primer.
Untuk itu ia berharap kegiatan Jambore Kader Posyandu bukan hanya tentang kesehatan ibu dan bayi tetapi juga mengarah kepada kesehatan perempuan.
Piter Gusbager juga meminta kepada kepala-kepala kampung untuk memberikan insentif kepada kader-kader Posyandu sebagai upaya mendukung para kader dalam pelayanan di kampung-kampung.
” Kami telah mengeluarkan Perda dan sudah saya istruksikan sejak tahun lalu untuk memperhatikan insentif bagi kader-kader Posyandu. Saya akan buatkan perintah secara resmi, saya pastikan sampai tahun depan semua kampung di kabupaten Keerom memberikan insentif kepada kader Posyandu”, ungkapnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Keerom, Ny.Angela TH Frank Gusbager, ST., mengatakan posyandu merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Tujuannya ialah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan anak serta bayi,
Kematian pada saat kehamilan atau persalinan atau setelahnya.
Disinilah Posyandu tempat pemberdayaan bagi masyarakat berbeda dengan Puskesmas yang memberikan pelayanan setiap hari, Posyandu memberikan pelayanan 1 kali dalam 1 bulan.
Sesuai dengan tema hari ini, Stunting adalah salah satu masalah kesehatan di indonesia yang hari ini cukup serius. Stunting merupakan masalah kesehatan bagi pertumbuhan bayi yang biasa dikenal dengan gagal tumbuh.
” gagal tumbu biasanya dipengaruhi karena bayi atau anak kekurangan gizi maka perlu adanya upaya yang nyata untuk menanggulangi stunting salah satunya ialah intervensi pada 1000 hari pertama kehidupan bagi bayi hingga usia 6 tahun, Juga sosialisasi pemberian asi ekslusif bagi bagi bayi sampai dengan usia 6 bulan dan pemberian makanan bergizi”, ujarnya.
Ketua PPK juga mengatakan bahwa Jambore kader posyandu dibuat dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kemampuan para kader karena peran kader sangat penting, kaderlah yang memahami kondisi dan kebutuhan masyarakat khususnya ibu, bayi dan anak.
” Kader sebagai pendamping dan pembimbing harus bisa memahami berbagai macam persoalan ibu dan bayi”, ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa angka stunting sampai dengan tahun 2023 di kabupaten Keerom mencapai kurang lebih 441 bayi. Untuk ia meminta semua kader dan semua pihak untuk bersama menekan angka stunting.
Turut hadir, Kepala distrik Arso, kepala distrik Skanto, Kepala Distrik Arso Barat, kepala distrik Arso Timur, dan lainnya.(nic)