Papua.Utusanindo.Com.KEEROM,-Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut.MUP hadiri kegiatan Workhop Diversifikasi Produk Turunan SaguĀ Dalam Rangka Ketahanan Pangan Di Kabupaten Keerom. Kegiatan dilaksanakan di gedung pramuka, pada Kamis ( 19/10/2023 ), Arso Swakarsa, Distrik Arso.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kementerian Desa pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi ( PDTT ) melalui Direktur Penyerasian Pembangunan Daerah Khusus, Dr. Dwi Rudi Hartoyo, S.Sos, M.si.
Turut hadir juga Wakil Bupati Keerom, Drs.Wahfir Kosasih, SH.MH.M.Si, Kepala Dinas Perindakop, Rulli Ririmase, Asisten II, Wakapolres Keerom, dan para peserta.
Kegiatan Workshop Diversifikasi Produk Turunan Sagu tersebut diikuti sebanyak 60 peserta yang terdiri dari kelompok UMKM dan Koperasi.
Dalam Sambutannya Bupati Keerom mengatakan Kegiatan Workshop Diversifikasi Produk Turunan Sagu itu sangat relevan dan strategis dalam situasi akhir-akhir ini, dimana isu ketahanan pangan menjadi isu nasional dan juga isu politik.
” Tanaman sagu memiliki posisi penting dalam kehidupan masyarakat papua sebagai tanaman yang memiliki nilai sosial budaya dan nilai historis serta lebih dari itu memiliki nilai ekonomis”, ungkapnya.
Kelaparan adalah senjata yang real atau sangat mematikan untuk itu Piter Gusbager mengajak semua pihak, pemerintah dan BUMN punya kewajiban untuk mengusahakan ketahanan pangan terlebih khusus di kabupaten keerom.
” Saya hadir di sini untuk mempertegas kembali Komitmen pemerintah daerah hadir sebagai upaya ketahanan pangan di daerah ini. Hari ini keerom sebagai lumbung bahan pokok yang ada di papua, kita punya produk jagung, palawija dan tanaman lain termasuk sagu menyuplai kebutuhan pangan di wilayah ini. Kabupaten keerom memiliki potensi tanah yang subur dan 60% penduduk kabupaten keerom adalah petani”, ujarnya.
Jika kita beresin ketahanan pangan di keerom maka hampir pasti kita menjawab ketahanan pangan di provinsi Papua, jika keerom tidak diurus pertaniannya dan ketahanan pangannya maka kabupaten lainnya juga akan lebih parah lagi. Untuk itu sejak kepemimpinan Piter-Wahfir kita mulai menggerakan sektor pertanian ditengah-tengah situasi covid.
” Pangan ini harus diurus secara bersama-sama”, tegasnya.
Pada moment tersebut, ia menuturkan Dari tahun 2022 pemkab keerom dibawah pemerintahan Piter-Wahfir telah memberi bantuan modal usaha kepada hampir 1034 pelaku UMKM di keerom dengan realisasi anggaran kurang lebih 2,5 Miliar.
Sedangkan di tahun 2023 ada sebanyak 825 pelaku UMKM menerima bantuan modal usaha dengan realisasi anggaran kurang lebih 1,3 Miliar.
Di tahun 2022 ada 19 koperasi dan di tahun 2023 ada 12 Koperasi yang baru dibentuk dan telah berbadan hukum.
Untuk itu ia meminta Koperasi dan UMKM harus melakukan inovasi, terobosan dan kreativitas, semua itu bisa dilakukan tentu dengan memiliki modal usaha dan kualitas SDM, serta memiliki tempat usaha.
Bupati Keerom itu juga memberikan Apresiasi kepada Kementerian Desa pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi ( PDTT ) melalui Direktorat Penyerasian Pembangunan Daerah Khusus yang telah menyelenggarakan kegiatan Workshop.(nic)