Papua.Utusanindo.Com.KEEROM,-Dewan Adat Keerom akan menyurati pihak Polda Papua dan melakukan audiance terkait penerimaan Caba Polri Tahun anggaran 2023 yang dinilai kurang berpihak kepada anak asli keerom.
Hal itu disampaikan oleh DAK dalam keterangan perss di Hotel Grande Arso 2, pada rabu ( 3/5/23 ) malam hari.
Dalam keterangannya, Reymon May selaku Sekertaris DAK mengatakan bahwa Dewan Adat Keerom tentunya sudah memberikan rekomendasi putra putri dari keerom, baik anak asli keerom, orang papua yang lahir besar di keerom dan nusa bangsa yang lahir besar di keerom.
Tahapan seleksi dilakukan di Polres Keerom dan dinyatakan lolos pemberkasan namun sampai di Polda Papua melalui tes Rikes pertama di RS Bhayangkara hampir 80% putra putri dari kab. Keerom dinyatakan gugur.
Untuk itu Dewan Adat Keerom menyampaikan kepada pihak Polda Papua dan Kapolri untuk bisa mempertimbangkan 80% putra putri keerom yang dinyatakan gugur untuk diakomodir kembali dan mengikuti tes selanjutnya.
Selain itu juga pihak Dewan Adat Keerom akan menyurat ke Polda Papua dan melakukan audience agar putra putri dari kabupaten keerom yang dinyatakan gugur bisa diakomodir kembali.
Sementara itu Laurens Borotian selaku Wakil Ketua 1 DAK menyampaikan bahwa khusus keerom ada 186 siswa yang mengikuti tes Caba Polri dan sekitar 100an lebih dinyakan gugur.
Laurens Borotian menilai hal tersebut tidak wajar, terlihat kabupaten keerom seperti dianak tirikan dalam penerimaan caba Polri tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa Keerom merupakan daerah perbatasan langsung NKRI dengan PNG . Dan Dewan Adat Keerom selama ini sudah melakukan upaya-upaya membantu pihak kepolisian untuk menjaga daerah perbatasan agar tetap aman, juga memberikan informasi dan selalu berkordinasi dengan Polres dan Polda Papua sampai saat ini.
” Kami menyampaikan kepada mabes Polri dan Polda Papua, bahwa kami Dewan Adat Keerom telah banyak membantu Polri dalam menjaga Kantibmas tetapi Polri tidak mengahragai kami, anak-anak kami tidak diakomodir” tegasnya.(nic)