Papua.Utusanindo.Com.KEEROM,- Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom mengakui adanya kelangkaan obat malaria saat ini yang terjadi di seluruh Provinsi Papua bahkan di tingkat Nasional karena obat malaria atau DHP yang memang bahan bakunya di impor dari luar negeri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom, dr. Faustina Helena Burdam, M.PH menjelaskan bahwa untuk saat ini persediaan obat malaria di Keerom jumlahnya memang terbatas, namun di Puskesmas Arso 3 dan Puskesmas Arso Barat masih tersedia untuk itu ia juga sudah memerintahkan agar lakukan pendataan dan pendistribusian silang guna tetsedianya obat malaria di beberapa puskesmas. Hal itu dikatakannya di halaman kantor Bupati, pada Senin (4/7/22).
“Obat malaria warna biru tidak semua kosong, dari pengecekan Dinkes, untuk beberapa wilayah Atas memang kosong namun untuk Puskesmas Arso 3 dan Puskesmas Arso Barat Masih tersedia,”ujarnya.
Helena Burdam juga menuturkan Obat anti Malaria atau DHP merupakan obat program malaria yang didapatkan bantuan langsung dari Kementerian Kesehatan RI, ya g memang bahan bakunya di impor dari luar Negeri. Sehingga saat ini kondisi obat menipis di seluruh faskes milik pemerintah dan swasta secara Nasional, jadi bukan hanya di kabupaten Keerom saja.
Selain itu Ia menerangkan surat instruksi dari Dinas Kesehatan Provinsi papua tertanggal 7 Juni 2022 kepada seluruh Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk melakukan pemantauan stok obat DHP, jika ditemukan kekurangan/kekosongan maka dapat dilakukan relokasi antar Puskemas.
“Saat ini kami menginstruksikan kepada seluruh Kepala Puskesmas untuk menginformasikan terkait keberadaan stok obat malaria sehingga dapat melakukan relokasi obat malaria bagi Puskesmas- Puskesmas lainnya yang kasus malarianya tertinggi.
Jika didapatkan harga obat Malaria dipasaran dengan harga yang mahal, kemungkinan obat tersebut adalah obat- obat yang memang sebelumnya sudah diadakan oleh apotik.
Ia menghimbau kepada petugas tenaga kesehatan di puskesmas-puskemas Kabupaten Keerom untuk lebih aktif memberikan informasi dan penyuluhan- penyuluhan kepada masyarakat, agar masyarakat bisa memahami kondisi yang sebenarnya. Maka masyarakat juga diminta untuk memperhatikan kesehatannya dengan melakukan pencegahan-pencegahan seprti menggunakan kelambu saat tidur dan lainnya.
Diperkirakan pada bulan Juli stok obat malaria akan segera dikirimkan oleh Kementerian Kesehatan ke Provinsi dan selanjutnya akan di salurkan ke Kab/ Kota di Provinsi Papua.(Nicko)