Papua.utusanindo.com. Keerom,- KPU dan Bawaslu Kabupaten Keerom memberi apresiasi kepada calon BUpati Dan wakil Bupati Keerom usai debat ke-2, di gedung pramuka, Swakarsa Distrik Arso, Senin ( 23/11/2020 ).
Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Kabupaten Keerom, Mellyanus Gobay menilai pelaksanaan debat baik debat pertama dan debat kedua sudah berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Ia mengamati kurang lebih presentasenya sekitar 90 persen.
“ saya menilai calon bupati dan wakil bupati keerom memaparkan visi dan misinya sudah sangat baik dan cukup jelih”. Kata Mellyanus Gobay
Melly pun berharap masyarakat lebih jelih melihat visi-misi, agar jangan menentukan pilihan yang salah, tetapi bagaiman visi-misi itu dipadukan dengan program yang disampaikan oleh ketiga kandidat. Sehingga apa yang masyarakat pilih di tanggal 9 desember dapat mensejahterakan masyarakat Keerom untuk kedepannya.
“ harapan kita tanggal 9 desember masyarakat dapat memilih dengan hati nurani bukan karena dibayar dengan uang 100 ribu”. Ujar Mellyanus Gobay
Sementara itu, Anggota Komisioner Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu ) Kabupaten Keerom dari Devisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran, Yaser Runggamusi menilai debat pertama dan debat kedua dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Keerom pada umumnya sudah berjalan dengan baik.
Yaser Runggamusi juga berharap masyarakat sudah bisa menilai hasil debat pertama dan kedua dari ketiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Keerom tahun 2020.
“ kami berharap masyarakat Keerom sudah bisa menilai dari hasil debat kandidat dan pengamatan terhadap visi dan misi yang telah disampaikan oleh ketiga pasangan calon, mana yang baik dari yang terbaik, ketiga pasangan calon ini kan putra-putra terbaik Keerom namun saya yakin masyarakat punya pilihan”. Ungkapnya
ia juga menghimbau kepada Aparatur Sipil Negara ( ASN ) di Kabupaten Keerom agar mengurangi keterlibatan langsung dalam Pilkada, ASN boleh memberikan dukungan hanya pada saat di TPS tanggal 9 Desember nanti.
Lebih lanjut, Yaser Runggamusi juga menghimbau kepada masyarakat Keerom untuk bisa menolak politik uang ( money politic ), karena baginya pemimpin yang baik tidak terpilih karena membayar, melainkan terpilih karena dukungan dari masyarakat.
“ kami berharap masyarakat juga bisa berperan sebagai pelapor, masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengawasi praktek-praktek yang tidak berdampak baik bagi demokrasi di Keerom, salah satunya ialah praktek politik uang”. Kata Yaser
“ harapannya masyarakat yang menemukan praktek-praktek politik uang bisa melaporkan ke Bawaslu, karena ini praktek yang tidak baik ”. tutupnya
( N )