Papua.Utusanindo.Com.KEEROM,-Ketua PSW-YPK, Karel Mambay, SE, MPd.K bersama sekretaris, Purwito Hadi, SPd. dan Sandra (Ka. Aset) mengunjungi Sekolah SD YPK Diaspora (Baburia), SMAK Senggi dan SMK Betlehem (Sanggaria) pada Senin (30/8/21).
Dalam kunjungannya, kali ini PSW-YPK menemui kepala sekolah dan melihat secara langsung proses belajar mengajar di sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan sekaligus mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi sekolah Yayasan tersebut.
‘’Kunjungan atau Sidak yang kami lakukan kali ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi sekolah Yayasan untuk selanjutnya bisa dianalisa untuk diketahui dan dicarikan solusi atau jalan keluarnya,’’ujar Ketua PSW YPK, Karel Mambay
Karel Mambay mengatakan dalam kunjungannya di SD YPK Diaspora Baburia, pihaknya telah mencatat ada 11 poin yang akan menjadi perhatian. Salah satunya menyangkut akreditasi sekolah, maka ia telah menjadwalkan tim akreditasi dari Provinsi akan meninjau di sekolah tersebut keesokan harinya.
Selain itu juga di SD tersebut dari 9 Rombel, hanya tersedia 4 ruang kelas, namun kepala sekolah telah melakukan modifikasi dengan melakukan penyekatan untuk membuat ruang belajar tambahan.
Sementara di SMK Betlehem, pihaknya juga mencatatkan ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian. Salah satunya menyangkut pergantian kepala sekolah.
‘’Di SMK Betlehem, dalam 3 tahun terakhir telah ada 3 kepala sekolah, hampir setiap tahun ada pergantian kepala sekolah. Maka atas masalah ini kami akan menemui PSW YPK Provinsi agar segera diteruskan ke Pemprov untuk masalah ini bisa jadi perhatian, kalau dari kami karena ini sekolah kejuruan kita harap Kepala SMK adalah juga dari bidang kejuruannya,’’ujarnya.
Ia mengakui bahwa sekolah SMU/SMK adalah kewenangan provinsi, namun untuk sekolah dibawah naungan Yayasan maka, PSW juga memiliki tanggungjawab untuk meneruskan permasalahan ini melalui jalur PSW YPK Provinsi.
Selain masalah external, pihaknya juga melakukan identifikasi terhadap masalah-masalah internal. Saat ini masalah yang dihadapi adalah sarana pendukung administrasi kegiatan seperti computer dan meubelair.
‘’Kita memang akui bahwa ruang kantor PSW YPK sempit, namun kita tetap upayakan untuk bekerja maksimal,’’ungkapnya.
Sementara kepada sekolah-sekolah YPK, ia mengemukakan harapannya agar masalah yang ada untuk dihadapi dan dicarikan solusinya demi kemajuan dunia pendidikan di Keerom.
‘’Saya sampaikan kepada sekolah bahwa mari kita gunakan hikmat dan kesempatan untuk merajut sebuah keberhasilan, jangan tenggelam dalam sebuah masalah akan menghambat proses pendidikan, mari kita bangkit dari keadaan tidak sempurna menuju kesempurnaan karena Tuhan bersama kita,’’tukasnya.(Nicko)