Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-75, Polres Keerom gelar syukuran bersama Forkopimda Kabupaten Kerom. Pada Kamis, ( 1/7/2021 ) di halaman Polres Keerom, Swakarsa, Distrik Arso.
Dengan Tema ” Transformasi Polri yang presisi mendukung percepatan penanganan Covid-19 untuk masyarakat sehat dan pemulihan ekonomi nasional menuju indonesia maju “.
Turut hadir dalam acara syukur tersebut, Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.hut, MUP. Kapolres Keerom, AKBP Christian Aer, SH, SIK. TNI, Dewan Adat Keerom, Anggota DPRD, FKUB Keerom, Tokoh Perempuan, dan lainny.
Usai kegiatan, Kapolres Keerom, AKBP Christian Aer, SH, SIK mengatakan sesuai dengan Tema, Polres Keerom bekerja sama dengan eksternal yang ada, baik pemerintah daerah, TNI, Tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan untuk sama-sama menjaga keamanan di kab keerom, ungkapnya kepada wartawan.
Di usia ke 75 ini tentunya kami juga perlu menerima masukan dari masyarakat agar ke depan lebih baik lagi, tambah Christian.
Selain itu, Bupati Keerom mengucapkan Dirgahayu Bhayangkara ke-75 kepada Polri terutama Polda Papua dan Polres Keerom yang telah memberikan kontribusi besar bagi daerah.
Ia mengatakan, ” Pemerintah menyadari bahwa Polri selama ini mendukung jalannya roda pemerintahan, tanpa Polri pemerintah tidak mungkin bisa menjalankan pelayanan pemerintahan” ujarnya.
” Kehadiran Polda Papua dan Polres keerom sudah memberikan kontribusi besar bagi wilayah ini, terutama memberikan rasa aman di tengah-tengah masyarakat, memberikan edukasi penegakan hukum, keadilan di tengah-tengah masyarakat. Sebelumnya sudah begitu banyak Polri membaktikan hidupnya bertahun-tahun lamanya di daerah perbatasan, sebelum hadirnya Polres Keerom, dan itu tidak bisa kita balas” kata Piter Gusbager.
Tambahnya lagi, ” Saya berpesan seluruh personil kepolisian di wilayah ini untuk terus menjunjung tinggi profesionalisme, menjunjung tinggi kode etik, menjunjung tinggi integritas dan yang paling penting menjadi sahabat bagi masyarakat, menjadi pelindung bagi masyarakat” terangnya.
Di tengah tantangan kabupaten Keerom yang banyak terjadi persoalan sosial kemasyarakatan. Semoga di Hut Bhayangkara ke 75 ini Polri hadir untuk membantu pemerintah mengurai persoalan-persoalan di Kabupaten Keerom, maslah miras, ganja, togel, masalah KDRT, kekerasan di ruang publik, katanya lagi.
” Persoalan konflik antar suku, dalam suku, dan golongan, Polri hadir di tengah-tengah dan berikan rasa damai. Polri juga perlu bekerja sama dengan TNI, Dewan Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan lainnya”.
Kabupaten Keerom yang di usia 18 tahun ini terbilang masi mudah, kita membutuhkan dukungan Polri untuk membantu pemerintah terutama masalah Covid19. Kita harus mengantisipasi pasca mudik ini, terutama sudah ada konfirmasi masuknya varian baru di kota jayapura dan sekitarnya. Secara klinis, varian baru ini cepat penyebarannya, penularannya dan sangat berbahaya.
Polres Keerom dengan Personil yang terbatas, sumber daya yang terbatas, maka pemerintah tentu akan mendukung untuk bersama-sama melihat situasi daerah ini terutama masalah Covid19.
Di satu sisi masalah kesehatan penting dan di sisi lain masalah ekonomi juga menjadi hal yang penting sehingga dibutuhkan komunikasi dan kordinasi, sehingga keputusan Pemerintah dan keputusan pihak kepolisian tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat, tukasnya.
Sementara itu Ketua Dewan Adat Keerom ( DAK ), mengatakan di HUT Bhayangkara ke-75 ini, harapannya ke depan untuk penerimaan Polisi Noken dapat mengedepankan anak-anak asli papua yang ada di Keerom.
Tambahnya di kabupaten Keerom ada 3 kategori, ada orang Asli Keerom, orang Papua, dan Non Papua yang lahir besar di Keerom dan mereka punya hak yang sama. Sehingga kedepannya mereka ini di perhatikan, sebab mereka yang tau kondisi Keerom dan bisa menjaga keamanan di kabupaten Keerom. (N)